Tesis
Penurunan Tekanan Intraokular dan Perubahan Bilik Mata Depan Pasca Fakoemulsifikasi Katarak Senilis Imatur dan Glaukoma Primer Sudut Terbuka = Decrease of Intraocular Pressure and Changes in Anterior Chamber after Phacoemulsification in Senile Immature Cataract and Primary Open Angle Glaucoma.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan parameter bilik mata depan (BMD) dan penurunan tekanan intraokular (TIO) pasca fakoemulsifikasi + lensa intraokular (LIO) pada pasien katarak senilis imatur dan katarak senilis imatur dengan glaukoma primer sudut terbuka (GPSTa). Penelitian ini merupakan uji klinis intervensi nonrandom. Sebanyak 15 mata dengan katarak senilis imatur tanpa glaukoma dan 14 mata katarak dengan GPSTa dilakukan fakoemulsifikasi. Pemeriksaan TIO dan anterior segment optical coherence tomography (AS-OCT) dilakukan sebelum dan 1 bulan setelah fakoemulsifikasi. Parameter yang dinilai adalah central corneal thickness (CCT), anterior chamber depth (ACD), lens vault (LV), angle opening distance (AOD) dan trabecular-iris space area (TISA) pada jarak 500 dan 750 μm dari scleral spur kuadran nasal dan temporal. Pasca fakoemulsifikasi terjadi penurunan TIO sebesar 2.70 mmHg pada kelompok katarak tanpa glaukoma, dan sebesar 8.05 mmHg pada kelompok katarak dengan GPSTa. Penambahan nilai parameter sudut BMD signifikan terjadi pada kedua kelompok. Kesimpulan penelitian ini adalah fakoemulsifikasi dapat menurunkan TIO pada kedua kelompok, namun penurunan TIO lebih besar pada kelompok katarak dengan GPSTa dibandingkan dengan kelompok katarak tanpa glaukoma. Tidak terdapat korelasi penurunan TIO dengan penambahan parameter BMD.
Kata Kunci: katarak senilis imatur, glaukoma sudut terbuka, tekanan intraokular, sudut bilik mata depan, fakoemulsifikasi.
This study evaluated the changes in the anterior chamber (AC) parameters and decrease of intraocular pressure (IOP) after phacoemulsification + intraocular lens (IOL) in patients with senile immature cataract and senile immature cataract with primary open angle glaucoma (POAG). A total of 15 eyes with senile immature cataract without glaucoma and 14 eyes with GPSTa performed phacoemulsification. Examination of IOP and anterior segment optical coherence tomography (AS-OCT) performed before and 1 month after phacoemulsification. The parameters assessed were central corneal thickness (CCT), anterior chamber depth (ACD), lens vault (LV), angle opening distance (AOD) and trabecular-iris space area (TISA) at distances of 500 and 750 μm from the scleral spur nasal and temporal quadrants. Post-phacoemulsification occurs IOP reduction of 2.70 mmHg in the group cataract without glaucoma, and by 8.05 mmHg in the group with POAG. Increasing the value of the AC angle parameter significant in both groups. As conclusion phacoemulsification can lower IOP in both groups, the decrease in IOP greater in the group cataract with GPSTa than the group without glaucoma, however, there is no correlation IOP reduction with increased AC parameters.
Keywords : Senile immatur cataract, Primary open angle glaucoma, intraocular pressure, anterior chamber angle, phacoemulsification.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Isfyanto - Nama Orang
Widya Artini - Nama Orang
Virna Dwi Oktariana - Nama Orang
Tjahjono D Gondhowiardjo - Nama Orang - No. Panggil
-
T 16 465 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 63 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T16465FK | T16465FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi