Tesis
Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks dengan Perangkat Optoelektronik = Early Detection of Cervical Pre-cancerous Lesion with Optoelectronic Device
Latar belakang: Saat ini banyak metode skrining untuk mendeteksi dini kanker
serviks di seluruh dunia namun semuanya masing-masing memiliki keterbatasan
dalam nilai diagnostiknya. Di beberapa negara dengan jumlah laboratorium dan
ahli patologi anatomi yang sedikit, perangkat untuk mendeteksi lesi prakanker
serviks yang memberikan hasil pemeriksaan saat itu juga dan hasilnya cukup
akurat diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Belum ada sebuah studi di
Indonesia mengenai penggunaan perangkat optoelektronik (Truscreen) dalam
mendeteksi lesi prakanker serviks sehingga kami tertarik untuk mencari tahu nilai
diagnostik dari perangkat optoelektronik dalam deteksi lesi prakanker serviks
Tujuan: Untuk mengetahui nilai diagnostik perangkat optoelektronik dalam
mendeteksi lesi prakanker serviks.
Metode: Studi ini merupakan studi diagnostik dengan desain potong lintang.
Subyek penelitian didapatkan dari rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta,
Indonesia dari bulan Februari hingga Desember 2013 (11 bulan). Beberapa
metode skrining dilakukan pada semua subyek yaitu perangkat optoelektronik,
sitologi berbasis cairan, kolposkopi dan biopsi terarah patologi anatomi.
Sampel didapatkan dengan metode pengambilan sampel secara konsekutif hingga
jumlah minimum sampel tercapai (60 sampel). Satu (1) subyek
denganmassakhaskeganasanserviksdantelahdibuktikanhasilbiopsinyayaitukarsino
maserviks. Tiga (3) sampel dieksklusi karena memiliki hasil biopsi karsinoma
invasif. Semua pasien memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi
dari peneliti.
Data-data dianalisis dengan penghitungan manual dengan menggunakan tabel 2x2
dan rumus parameter diagnostik. Hasil abnormal dari pemeriksaan dengan
perangkat optoelektronik, sitologi, kolposkopi, biopsi patologi anatomi, dan DNA
HPV akan dipaparkan secara deskriptif. Kami menganalisis nilai diagnostik untuk
perangkat optoelektronik (Truscreen), sitologi berbasis cairan, dan kolposkopi
dibandingkan dengan pemeriksaan baku emas nya, biopsi patologi anatomi. Untuk
mengetahui kemiripan antar dua metode dalam mendeteksi lesi prakanker serviks,
kami menentukan nilai kappa antara perangkat optoelektronik (Truscreen) dengan
sitologi berbasis cairan dan dengan kolposkopi.
Hasil: Selama 11 (sebelas) bulan, didapatkan 60 pasien yang ikut serta dalam
penelitian ini. Terdapat 32 (53%) pasien dengan hasil abnormal pada pemeriksaan
dengan perangkat optoelektronik, 41 (68.3%) pasien ditemukan lesi prakanker
serviks pada hasil biopsi mereka. Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif,dan nilai prediktif negatif dari perangkat optoelektronik yaitu 76%, 95%, 96%,
dan 64% berturut-turut. Kami juga mencari nilai diagnostik dari metode skrining
yang lain yaitu sitologi dan kolposkopi. Sensitivitas dan spesifisitas sitologi
berbasis cairan 83% dan 63% secara berturut-turut. Kombinasi dari pemeriksaan
perangkat optoelektronik dan sitologi berbasis cairan telah meningkatkan
sensitivitas menjadi 92.68%.Sedangkan sensitivitas dan spesifisitas kolposkopi
yaitu 88% dan 58% secara berturut-turut. Nilai kappa berdasarkan kriteria Altman
perangkat optoelektronik dengan sitologi yaitu 0,35 (cukup) dan dengan
kolposkopi 0,45 (sedang).
Kesimpulan: Perangkat optoelektronik yang hasilnya didapatkan saat itu juga
dapat menjadi metode alternatif dalam deteksi dini lesi prakanker serviks baik
sebagai metode tunggal maupun kombinasi dengan sitologi berbasis cairan.
Dibandingkan dengan metode skrining kanker serviks yang lain, perangkat
optoelektronik dapat disetarakan.
Background: Nowadays there are many screening methods for cervical cancer
worldwide but they all have limitation in their diagnostic values. In some country
with less pathology anatomy laboratory available, a real time device to detect
cervical precancerous lesion is expecting to solve this problem. There was no
study yet about use of optoelectronic device (Truscreen) in detecting cervical
precancerous lesion in Indonesia. Therefore, we are interested to investigate use of
optoelectronic device in detectionof cervical precancerous lesion.
Objectives: To know diagnostic values of optoelectronic device in cervical
precancerous lesion screening
Methods: This is a diagnostic study with cross sectional design. The subjects
were enrolled from Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia from
February until December 2013 (eleven months). Some screening methods are
performed in all subject such as optoelectronic device, liquid based cytology,
colposcopy continued to targeted biopsy.
The samples were enrolled based on consecutive sampling method until
the minimum sample was achieved (60 samples). One (1) patient has been
excluded due to cervical cancer result of her biopsy. Three (3) patients were
excluded due to invasive carcinoma result from their biopsy. All patient gave their
consent after get informed by physician (researcher).
Data were analyzed using 2x2 table using diagnostic parametric formula.
Abnormal result of optoelectronic device (Truscreen), colposcopy liquid based
cytology examination, biopsy resultand HPV DNA examination will be showed
descriptively. We analyze diagnostic values for optoelectronic device (Truscreen),
Liquid Based Cytology (LBC), and colposcopy compared to their gold standard,
pathology anatomic biopsy. To know the similarity and comparison between two
methods in screening of cervical precancerous lesion, we determine kappa value
between optoelectronic device (Truscreen) with LBC and colposcopy.
Result : During 11 (eleven) months, 60 patients were enrolled. There were 32
(53%) patients with abnormal optoelectronic device, 41 (68.3%) patients have
cervical precancerous lesion in their own biopsy result. Sensitivity, specificity,
positive predictive value, and negative predictive value of optoelectronic device
were 76%, 95%, 96%, and 64%, respectively. We also investigate diagnostic
values of other screening methods, sitology and colposcopy. Sensitivity and
specificity of liquid based cytology were 83% and 63% respectively. Combination
of optoelectronic device and liquid based cytology has increase sensitivity to
92.8%. Sensitivity and specificity of colposcopy were 88% and 58% respectively.Based on Altman criteria, kappa value for optoelectronic device with cytology
was 0.35 (fair) and optoelectronic device with colposcopy was 0.45 (moderate).
Conclusion: A real-time optoelectronic device might be used as an alternative
method in early detection of cervical precancerous lesion, either as single method
or combined with liquid based cytology. Comparing to other cervical cancer
screening methods, optoelectronic device is comparable.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2014
- Pengarang
-
Rizky Rahmadhany - Nama Orang
Junita Indarti - Nama Orang - No. Panggil
-
T14355fk
- Penerbit
- Jakarta : PROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS-1 DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI., 2014
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 66 hlm; 20x30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T14355fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T14355fk | T14355fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi