Skripsi

Polimorfisme Gen TCRGC2 dan Hubungannya dengan Suseptibilitas Individu terhadap Karsinoma Nasofaring di Indonesia. = Polymorphism of TCRGC2 Genes and Its Association with Susceptibility to Nasopharyngeal Carcinoma in Indonesia.

Pendahuluan. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan yang jarang ditemukan di dunia dan seringkali dikaitkan dengan infeksi virus Epstein Barr (EBV). Sebaliknya EBV menginfeksi hampir 95% orang di Amerika Serikat. Sel T γδ diketahui berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus dan melawan sel tumor dalam tubuh. Reseptor sel T terutama lokus C2 mungkin mempunyai peran dalam kerja sel T γδ itu sendiri. Metode. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan kasus pasien KNF. Pengambilan subjek penelitian untuk kasus dan kontrol dilakukan dengan cara konsekutif. Darah diambil dari pembuluh darah vena dan kemudian teknik PCR-RFLP dan nested long PCR dillakukan untuk mengetahui polimorfisme gen TCRGC2 dan mencari hubungannya dengan suseptibilitas individu terhadap KNF. Hasil. Dari 94 alel pada kasus KNF dan 94 alel pada kontrol sehat didapatkan frekuensi alotip P 18,09%, Q 78,72% dan R 3,19% pada kelompok pasien KNF serta P 17,02%, Q 81,91% dan R 1,06% pada kelompok kontrol. Hubungan frekuensi alotip antara kelompok kasus dan kontrol ditemukan tidak berbeda bermakna dengan χ2 = 0,303, p = 0,582 dan OR = 1,224 (CI 95% = 0,595-2,517). Diskusi. Sel T γδ mungkin lebih berperan pada awal kehidupan yang berfungsi untuk mengeliminasi sel tumor dan sel terinfeksi virus. Penilaian polimorfisme gen TCRGC2 diduga lebih informatif dengan teknik Southern Blot. Selanjutnya untuk penelitian selanjutnya kami sarankan menambah jumlah sampel dan dilakukan matching terhadap kasus dan kontrol.
Kata kunci: karsinoma nasofaring, polimorfisme, gen TCRGC2.



Introduction. Nasopharyngeal Carcinoma (NPC) is a malignancy that was rarely found in the world and is often related with Epstein Barr virus (EBV) infection. In contrast, EBV infected about 95% people in United States. γδ T cell is known to protect body from virus and to eliminate tumor cell in ourselves body. T cell receptor mainly locus C2 might have role in how γδ T cell works itself. Method. This study used case control design with NPC patients as cases. Subjects for case and control were selected consecutively. Bloods were taken from every subject’s vein, and then PCR-RFLP and nested long PCR technique were done to investigate TCRGC2 gene polymorphism and analyze its association with individual susceptibility to NPC. Result. From 94 alleles in NPC patients and 94 alleles in healthy controls, the allotype frequencies were 18,09%, Q 78,72% and R 3,19% in the NPC group; P 17,02%, Q 81,91% and R 1,06% in the control group. There was no significant difference in the allotype distribution between the groups with χ2 = 0,303, p = 0,582 and OR = 1,224 (CI 95% = 0,595-2,517). Discussion. γδ T cell might have more role which could eliminate tumor cell and cell-infected virus in the early of life. Polymorphism of TCRGC2 genes were expected to be more informative with Southern Blot technique. Furthermore we suggest adding more subjects and matching the case and control for the next study.
Key words: nasopharyngeal carcinoma, polymorphism, TCRGC2 gene.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2010
Pengarang

Felix Firyanto Widjaja - Nama Orang
Purnomo Soeharso - Nama Orang

No. Panggil
S10050fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 35 lembar; il., 30cm; lamp.1
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S10050fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S10050fkS10050fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Polimorfisme Gen TCRGC2 dan Hubungannya dengan Suseptibilitas Individu terhadap Karsinoma Nasofaring di Indonesia. = Polymorphism of TCRGC2 Genes and Its Association with Susceptibility to Nasopharyngeal Carcinoma in Indonesia.

Related Collection